Powered By Blogger

Senin, 03 Desember 2012

Cerpen : Indah Pada Waktunya



                            
Namaku Riky sAri DEfi, lebiah akrab dipanggil Kie. Inilah kisah cintaku, aku mulai kisah ini sejak aku duduk di kelas 2 SMA tepatnya tanggal 29 Desember 2007, namanya Bayu. Rasanya seneeeeng banget, hati ini serasa melayang tinggi dan rasanya hati Ini telah dibangun taman Bunga. Banyak banget yang udah kita lakukan bersama rasanya jiwa ini tak merasakan kehampaan ataupun kesepian walupun kami sering putus nyambung karena masalah kecil yang ujungnya pasti nyambung lagi, heeheee. . .suka ketawa dech kalau inget hal itu.
Hubungan kita Semuanya berjalan normal seperti pasangan lainnya kadang sedih, kadang duka, dan juga kadang-kadang, hehehe.. . .,pokoknya dunia serasa milik berdua, jujur aku sangat mencintainya karena untukku selain pacar dia juga adalah sosok orang tua dan kakak, karena dia selalu ada saat aku butuhkan, ketika aku sendiri, dan saat aku sedih, kenapa demikian?
Entahlah. .. mungkin Karena aku jauh dengan orang tua dan tak punya kakak, jadi aku merasa hanya dia yang aku miliki.
tapi keadaan itu seketika berubah setelah ku tahu dia selingkuh, tepatnya tanggal 02 Agustus 2011, ya tanggal yang takkan pernah aku lupakan yang membuat ku terpukul. . ..
Hari-hariku begitu sepi, sedih dan sendiri. Rasanya hati ini ingin berontak, ingin teriak sekeras mungkin. Aku merasakan kekecewan yang sangat mendalam, orang yang sangat aku sayang, orang yang sangat aku cinta telah bermain  Api di belakangku. kau mengkhianati cintaku setelah kita menjalin dan membangun semuanya selama 4 tahun. Untuk ku Dia adalah cinta terakhir untukku walaupun dia bukan cinta pertama dalam hidupku, walaupun dia sudah menyakitiku tapi aku masih tetap mencintainya, entah mngapa?
Terlintas dalam benakku, aku tak bisa terus-menerus seperti ini, secinta-cintanya aku kepada dia,aku juga harus bertindak agar dia tahu apa yang aku rasakan saat ini, aku harus tegas. . .dan aku harus mencoba melupakan dia, menghapus semua kenangan tentang kita.
**
Setelah semalaman aku memikirkan hal ini, , aku memutuskan untuk mngakhiri jalinan kasih yang telah kita rajut, walaupun itu sulit tapi aku harus mencoba, karena aku yakin ini bukan akhir dari perjalanan cintaku.
**
Hari ini Pagi begitu Cerah tapi tak secerah hatiku, hatiku masih dengan perasaan rapuh dan sakit, tak menyangka semua ini terjadi kepada ku. Semenjak  aku memutuskan hubungan dengannya tak ada sedikitpun kabar darinya, batang hidungnya pun sama sekali tak terlihat walaupun kami satu kampus. Rasa kesal, benci dan sakit menyatu menjadi satu dalam hati kecil ini tapi sering kali rasa  Rindu terlintas dalam pikiran ku, rindu akan kebersamaan dengannya dan rindu pelukan hangat darinya.
**
1 Seminggupun berlalu. . .
Aku sudah sedikit bisa melupakan dia yang telah menggoreskan luka dihati ini, hari-hari ku sibukan dengan beraktivitas di kampus dengan ditemani keceriaan teman-teman yang ada disekelilingku.
Malam kali ini begitu dingin rasanya dingin ini menyelimuti tubuh,akhirnya aku memutuskan untuk melentangkan tubuh ini di kasur yang empuk sambil mendengarkan Musik. Saat aku sedang istirahat dan melupakan segala aktivitas dan masalahku terdengar suara “Tit.. .Tit.. “
Sepertinya itu bunyi handphoneku ”Ucapku dalam hati” aku pun bergegas mengambilnya.
Saat aku buka ternyata sms dari nomor baru yang tak asing lagi untuk aku, hmmm. ..  ya sms dari dia, dari bayu. rasanya kaget, ga percaya dan disatu sisi aku seneng karena itu artinya dia masih ingat aku. Isi smsnya :
Asslamualaikum, Ki apa kabar ? maafkan aku telah menggoreskan luka dihatimu. Maafkan aku telah mengkhianati cintamu. Maafkan aku . . .
Air mata ini tak mampu aku bendung, air mata ini seketika saja menetes, rasanya jiwa ini begitu merindukannya, tapi aku coba untuk tetap tegar dan Kuat(sambil aku hapus air mata yang ada di pipiku), dan aku balas, isi smsnya :
Wasslamualaikum. Alhamdulilah sangat baik, tak usah membahas soal itu, aku sudah memaafkanmu.
Balasan darinya:
Alhamdulilah kalau ki baik-baik saja, karena itu yang aku harapkan. Aku menyesal telah mengkhianatimu, aku sudah mencoba melupakanmu karena kamu tak pantas untuk ku, kamu terlalu baik untuk ku, tapi semakin aku mencoba  bayanganmu semakin nyata, aku sangat mencintaimu.
Balasan dariku :
Sudahlah lupakan saja, semuanya sudah berlalu, cinta tak harus memiliki bukan? Kalaupun kita ditakdirkan bersama kita akan menyatu pada waktunya.aku ingin istirahat. .mohon mengerti.
Setelah aku sedikit bisa melupakan dia kenapa dia kembali datang dan memintaku untuk kembali? Ya Allah apa arti dari semua ini? Aku memang masih sayang m dia sangat sayang  tapi aku takut semuanya terulang. Tolong hamba ya Allah. .”Ucapku”
Malam pun semakin larut dan malam semakin dingin, akupun sudah merasa ngantuk, akhirnya aku tidur.
**
Hari-hari berikutnya Dia pun selalu menghubungiku, meminta maaf, mencoba menjelaskan semuanya dan memintaku untuk kembali, tapi aku tak pernah menghirawkannya walaupun rasa sayang, rasa kangen kepadanya sangat besar tapi aku coba untuk menahannya. Aku masih takut, aku takut dia melalukan hal yang sama.
Hari week end pun datang, untuk menghilangkan perasaan sedih ini akupun mengajak sahabatku namanya Mala, tapi aku suka manggil dia Nok,hee. .
Aku ngajakin main ke rumah Wiwi, wiwi juga sahabat baik ku. Kami sudah bersahabat sejak dari SMA.
Sebelum mala datang menjemput, aku pun bersiap-siap. . . .
“tin. .tin. . .”suara motor
Aku pun bergegas keluar melihatnya, ternyata mala sudah datang.
Sambil membuka pintu “masuk dulu nok?”kataku
“iya, siip. .” saut mala
Sementara itu aku melanjutkan siap-siapku. . .
“udah siap nieh, mau langsung ke wiwi?”kataku
“ya udah yu. .”saut mala sambil memparkirkan motornya.
***
Setibanya di rumah wiwi, sudah ada seorang cewek duduk diteras rumah dan itulah wiwi. Sepertinya dia sudah menunggu kami dari tadi, ,hee
“Assalamualaikum. .. .”kataku
“wasslamualaikum, lama banget?”jawab wiwi
“iya tuh yang bawa motornya nyantai. ..”kataku
Mala tersenyum “hee. . .”
Hari ini aku menghabiskan waktu bersama mereka, berchanda tawa bersama. Itu membuatku sejenak melupakan masalah percintaanku dn rasa sakit ini.
Kami keasyikan membahas masalah Waktu SMA dan masalah Reonian sehingga kami tidak sadar waktu sudah menunjukan jam 5 sore, dan akhirnya aku dan mala memutuskan untuk pulang.
**
Setiap malam datang hati ini terasa rapuh dan sakit, rasanya tak ingin ada malam. Malam ini bayu pun menghubungi aku kembali dengan maksud yang sama yaitu untuk meminta maaf dan memintaku kembali. semua itu membuatku meneteskan air mata, dan tak bisa mengatakan kata-kata, rasanya tak kuat untuk denger suara dia dan akhirnya aku memutuskan telepon dari dia tanpa basa-basi.
**
Ke Esokan harinya di Taman Kampus “Ki. . .butuh tiesu?”suara yang tak asing lagi untukku, aku pun membalikan buka kearah suara itu. “ka.. .kamu. .. ??”kataku kaget sambil beranjak bangun dari kursi dan menghapus air mataku.”kamu lagi apa disini? Mau apa kamu datang kesini?aku ga mau melihat kamu”sahutku “Ki, a minta maaf, a kemarin khilaf, a tau a salah, kalau Ki mau pukul a, ayo pukul, a ikhlas tapi pliis jangan pergi dari a, kamu terlalu berharga untukku”kata Bayu
“apa kata a? a ga ikhlas Ki pergi? Lalu kenapa a lakuin ini m Ki? Sakit a rasanya, hati ini remuk, kalau a emang sayang m Ki kenapa a ga bisa menjaga hati a buat Ki?apa kurangnya Ki?”jawabku “a bakalan jelasin semuanya tapi plis Ki tenang dulu”kata Bayu sambil menenangkanku dan mengajakku duduk kembali.
“A minta maaf banget m Ki, a tahu a salah, a tahu Ki pasti kecewa banget m a, a kemarin selingkuh selama 2 minggu m temen club a, itu berlangsung secara tiba-tiba saja, tapi selama 2 minggu itu kami baru 2 kali ketemu, dan 3 hari sebelum Ki tahu sebenarnya kita sudah putus, maafin a Ki?a kaya gitu karena a ngerasain kejenuhan dalam hubungan kita, tapi a  sadar semua itu salah dan Ki harus percaya cinta a selalu untuk Ki, sayang a hanya untuk Ki, Ki mau kan maafin a? Ki maukan balik lagi m a?” papar  Bayu.
Aku sambil menangis “asal a tahu sampai detik ini aku sangat mencintaimu, sangat menyayangimu, rasa benci dan sakitku lebih kecil dibandingkan rasa cintaku kepada mu. A ga usah minta maaf, dari kemarin ki udah maafin a, Ki ikhlas m a gini’in mungkin udah menjadi bagian cerita hubungan kita, hanya saja Ki masih terlalu sakit mengingat semua itu, dan masalah balikan lagi Ki minta maaf, Ki belum bisa untuk menerima a kembali, kejadian kemarin membuat Ki takut untuk merajut semuanya kembali, Ki harap a mengerti, saat ini Ki pengen sendiri dulu, biarkan hati Ki pulih”kataku
“hmm.. . maafin a ya Ki sudah mengotori cinta kita? Maafin a sudah menyakiti hati Ki. Ya sudah kalau itu mau Ki a terima, yang pasti disini a akan selalu Menunggu Ki kembali dalam pelukan a.”
“iya a, biarkan semuanya mengalir dan waktu yang menjawab. .kalau jodoh takan kemana”sahutku
“iya Ki, a sangat mencintaimu dan untuk sekarang apa Ki mau jadi teman buat a?”
“hmm. . ..  boleh”sahutku sambil tersenyum kecil
“ok dech, kita temen ya?”sahut Bayu “siiip. . .”sahutku. ..
Ya Allah apa ini rencanamu ? semoga ini yang terbaik untuk kami. .
Aku percaya semua akan indah ada Waktunya . . . .





(My Created)

Minggu, 02 Desember 2012

PEMELIHARAAN MEDIA DAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN SAINS


BAB II


A.           Pengertian Media dan Teknologi Pembelajaran
Media berasal dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan (Arief S. Sadiman dkk, 2009: 6). Dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengantar pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2009: 3). Pengertian  media menurut Atwi Suparman (2001:187) adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Pengirim dan penerima pesan itu dapat berbentuk orang atau lembaga, sedangkan media tersebut dapat berupa alat-alat elektronik, gambar, buku, dan sebagainya.
Agnew, Kellerman & Meyer (1996: 09) mengatakan bahwa media terdiri dari teks, grafik, gambar, audio, video, dan animasi.  Sedangkan Gerlach & Ely dalam (Azhar Arsyad, 2009: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.  Selanjutnya  Yusufhadi Miarso (2005: 458), juga  menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali
Beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat dinyatakan bahwa media merupakan bentuk peralatan yang berfungsi merangsang pemikiran, pengantar pesan kepada sasaran dan dapat membangkitkan perasaan. Jika media tersebut tidak dapat berfungsi  sebagai penyalur pesan berarti media tersebut tidak mampu mengkomunikasikan isi pesan yang ingin disampaikan sumber ke penerima. Televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran[1].
Mengenai pengertian dari teknologi pembelajaran, ada beberapa pendapat yang mengemukakan hal itu, diantaranya adalah[2]:
Yang pertama, teknologi pembelajaran adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem – sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.
Yang kedua, teknologi pembelajaran adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan, metode problem solving dalam pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat – alat komunikasi modern, juga tanpa alat – alat itu.
Yang ketiga, teknologi pembelajaran adalah penerapan secara sistematik strategi dan teknik yang diambil dari konsep ilmu perilaku dan ilmu yang bersifat fisik, serta pengetahuan  lain untuk keperluan pemecahan masalah pembelajaran.
Yang keempat, suatu cara atau suatu metode yang digunakan oleh seorang pendidik dalam mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan baik menggunakan alat media atau disebut hardware maupun yang lebih penting dari itu yaitu software, sehingga dalam mendidik peserta didik mereka dapat menerima materi yang diberikan oleh pendidik dengan rasa senang bukan terpaksa.
Yang kelima, teknologi pembelajaran adalah suatu komunikasi yang sangat pesat yang dimanfaatkan dalam pendidikan, adapun dalam berkomunikasi yang diutamakan adalah media komunikasi yang berupa alat – alat teknologi atau disebut hardware.
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa teknologi pembelajaran adalah suatu cara atau metode yang sistematis yang diharapkan nantinya peserta didik dapat menerima materi dengan lebih baik, dengan rasa senang dan tanpa ada paksaan.

B.            Macam-macam Teknologi Pembelajaran
Macam-macam teknologi pembelajaran sangatlah banyak, tergantung kita bias memanfaatkan benda-benda disekitar kita atau tidak. Berikut ini adalah beberapa macam teknologi pembelajaran.[3]
1.      White board.
Adalah salah satu teknologi dasar yang ada di sekolah yang membuat proses pembelajaran menjadi menarik. Sangat mudah menggunakan alat ini, apalagi dikombinasikan dengan komputer dan proyektor[4]. Papan tulis ini bisa dengan cepat berubah menjadi layar yang bisa dilihat oleh Peserta didik di kelas. Suara, objek dan gambar yang bergerak akan membuat pelajaran menjadi menarik dan mudah dipahami Peserta didik.
2.      Proyektor.
Merupakan salah satu teknologi yang digunakan di kelas. Pendidik dapat mempresentasikan pelajaran menggunakan transparansi berwarna dan bermakna yang bisa menarik perhatian Peserta didik dengan segara. Menggunakan proyektor dan komputer sangat bermanfaat. Pendidik bisa menunjukkan kepada Peserta didik beberapa dokumentasi, film dan presentasi powerpoint.
3.      Film
Film pendidikan dianggap efektif untuk digunakan sebagai alat bantu pengajaran. Film yang diputar didepan siswa harus merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran.[5]
4.      Rekaman pendidikan
Istilah asingnya recording, yaitu alat audio yang tidak diikuti dengan visual. Melalui alat ini kita dapat mendengarkan cerita, pidato, music, sajak, pengajian, dst. Rekaman ini sering dilakukan oleh kelompok individu/siswa, misalnya merekan ceramah guru.
5.      Sound Amplifier.
Sound ampliifier sangat berguna bila dipakai dalam kelas besar. Beberapa Peserta didik tidak bisa menangkap apa yang disampaikan oleh Pendidik karena mereka tidak bisa mendengar suara Pendidik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suara yang jelas dan kuat, mampu menarik perhatian Peserta didik sehingga hasil pembelajaran menjadi lebih baik.
6.      Filmstrip dan Slide.
Filmstrip dan Slide diperlihatkan kepada Peserta didik-Peserta didik dengan menggunakan proyektor. Yang dilihat adalah gambar “mati” jadi bukan gambar yang hidup seperti film. Gambar itu dapat merupakan foto, tabel, diagram karton, reproduksi lukisan, dan sebagainya. Kecepatan memperlihatkan filmstrip atau slide dapat diatur oleh Pendidik dan bergantung kepada banyaknya komentar yang diberikannya tentang tiap gambar[6].
7.      Overhead projektor
Dapat memproyeksikan pada layar apa yang tergambar atau tertulis pada lembaran plastik transparan. Guru dapat membuat tulisan, catatan atau gambar pada lembaran transparan itu seprti yang dilakukannya dalam papan tulis. Teknologi ini dapat digunakan tanpa menggelapkan ruangan[7].
8.      Televisi
Merupakan alat elektronik yang berfungsi menyebarkan gambar dan diikuti oleh suara tertentu, tetapi pada dasarnya sama dengan gambar hidup bersuara.
9.      Komputer
Komputer merupakan alat elektronik yang berfungsi untuk mempermudah mengakses jejaring sosial ( internet ), dan lain-lain.
C.           Jenis-Jenis Media
Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya[8] :
1.      Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2.      Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3.      Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
4.      Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Dale (1948: 30) mengklasifikasikan media berdasarkan media belajar peserta didik, yaitu dari yang bersifat konkret sampai yang bersifat abstrak. Media-media itu meliputi:
1.      Media melalui lambang kata/verbal.
2.      Media melalui lambang visual (peta, diagram).
3.      Media melalui gambar (foto, album).
4.      Media melalui rekaman, radio, gambar.
5.      Media melalui gambar hidup.
6.      Media melalui televisi.
7.      Media melalui pameran (study display).
8.      Media melalui wid wisata (field study).
9.      Media melalui kegiatan demonstrasi
10.  Media melalui dramatisasi.
11.  Media melalui mode (benda tiruan).
12.  Media melalui media langsung bertujuan dan melakukan sendiri (selfdoing)

D.           Cara Memelihara Media dan Teknologi Pembelajaran
Penggunaan teknologi pembelajaran secara rutin membutuhkan perawatan yang baik, perawatan ini dilakukan harus sesuai dengan karakteristik media dengan berbagai komponennya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai perawatan beberapa teknologi pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran, yakni [9]:
1.        White board
a.    Pakailah alat tulis yang sesuai( tidakk permanen )
b.    Membersihkannya setelah digunakan.
2.        Proyektor.
a.       Ditempatkan pada ruangan yang kadar air dalam udaranya rendah, sejuk serta bebas dari debu.
b.      Menyimpannya dalam kotak penyimpanan yang baik dan benar.
c.       Cara menggunakan dan matikan proyektor harus dengan cara yang baik dan benar.
d.      Diusahakan jangan terlalu lama penggunaannya.
e.       Selalu dibersihkan secara teratur.
3.        Film
a.    Menempatkannya pada ruangan yang bersuhu rendah dan sejuk
b.    Menyimpannya dalam kotak penyimpanan yang baik dan benar
4.        Rekaman Pendidikan
a.    Di tempatkan yang jauh dari bahann-bahan yang mengandung magnet.
b.    Di tempatkan pada ruangan yang suhunya rendah dan sejuk.
c.    Menempatkannya pada kotak pembungkus
5.        Sound Amplifier
a.    Menempatkannya pada suhu yang rendah dan sejuk
b.    Ketika menyalakan juga mematikan harus dengan cara yang baik dan benar
c.    Diusahakan jangan terlalu lama penggunaanya.
d.   Selalu dibersihkan secara teratur.
6.        Filmstrip dan Slide
a.    Menempatkannya pada ruangan yang bersuhu rendah dan sejuk
b.    Menyimpannya dalam kotak penyimpanan yang baik dan benar
7.        Overhead Projektor
a.    Menempatkannya pada ruangan yang bersuhu rendah dan sejuk
b.    Menyimpannya dalam kotak penyimpanan yang baik dan benar
c.    Pemakaiannya maksimal 5 menit harus dimatikan kemudian selang beberapa menit bisa dinyalakan kembali.
d.   Cara menggunakan juga mematikannya harus dengan cara yang baik dan benar
8.         Televisi
a.       Menempatkannya pada ruangan yang bersuhu rendah dan sejuk
b.      Diusahakan jangan terlalu lama pemakainnya
c.       Cara menggunakan juga mematikannya harus dengan cara yang baik dan benar
e.   Selalu di bersihkan secara teratur
9.    Komputer
a.       Menempatkannya pada ruangan yang bersuhu rendah dan sejuk
b.      Diusahakan jangan terlalu lama pemakiannya
c.       Cara menggunakan juga mematikannya harus dengan cara yang baik dan benar
d.      Rajin-rajin memperbaharui antivirus
e.       Selalu dibersihkan secara teratur.

E.            Penyimpanan dan Pemeliharaan Media dan Alat-alat Penunjangnya
Faktor-faktor yang menjadi kendala apabila media informasi disimpan bersama-sama dengan buku dan koleksi lainnya [10]:
1.        Mudah rusak (gramophone record)
2.        Mudah dicuri (kaset audio, CD, DVD)
3.        Merupan benda yang langka dan mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan koleksi yang lain dan perlu pengamanan yang intensif (realia)
4.        Kesulitan penggunaan berbagai medium
5.        Kebutuhan untuk melindungi beberapa medium dari kemungkinan rusak disebabkan oleh debu, goresan, noda tangan, dsb.
a)        Sistem penyimpanan
1)      Sistem Akses Terbuka
Adalah sistem dimana semua pengguna perpustakaan bisa mengakses dan menggunakan setiap koleksi yang ada secara langsung. Keuntungannya adalah koleksi yang dipajang menjadi lebih menarik,  frekuensi penggunaan akan  lebih efektif. Kelemahannya medium yang dipajang seringkali hilang dan rusak.
2)      Sistem Akses Tertutup
Adalah sistem dimana koleksi perpustakaan yang disimpan hanya bisa diakses oleh staff perpustakaan saja. Kelebihannya kemungkinan rusaknya suatu media  dapat diperkecil karena tidak di pajang di publik. Kelemahannya akan lebih meluangkan waktu dan tenaga staff untuk menemukan koleksi atas permintaan peminjam.
a)    Kemasan
ü  Gunakan kemasan yang transparant sehingga memudahkan pengguna untuk melihat isinya
ü  Pilih kemasan yang tahan lama
ü  Kemasan harus dapat melindungi isi media dari kerusakan
ü  Dianjurkan untuk menyimpan media yang dimilikinya secara terpisah menurut jenisnya.
b)   Label
Informasi pada label terdiri atas :
ü  Bagian-bagian kemasan,
ü  Peralatan penunjang yang harus dipakai bersama medium yang dimaksud
ü  Isi dan cara pengguanaan, terutama bagi medium yang sukit untuk dilihat.
c)    Keamanan
Media informasi harus disimpan pada tempat yang aman tanpa melarang pengguna untuk memakai medium. Kemungkinan rusak selalu ada, akan tetapi sebelum memutuskan untuk memasang suatu sistem keamanan di dalam perpustakaan bandingkan biaya pemasangan sistem dengan biaya medium yang hilang.
b)        Pemeliharaan Media dan Alat-alat Penunjang
1)        Pemeliharaan Media Informasi
(a)      Kertas
Pada saat kertas tidak digunakan simpanlah pada tempat yang jauh dari sinar matahari, kertas yang mudah robek dapat dilindungi dengan cara di laminasi, dijilid, atau diberi pelindung lubang. Pada kertas foto hilangkan debu dengan sikat yang halus dan jangan ditiup dengan mulut karena akan membuat kertas menjadi lembab.
(b)     Film
Dalam menyimpan koleksi film kondidi yanng ideal adalah tempat yang bersuhu 160 - 180 Celcius dan tingkat kelembabannya yang rendah. Bungkus atau tempat film dibuat dari bahan yang tahan api, jka permukaan film dikotori oleh cap jari, minyak, debu maka dapat dibersihkan oleh tissue dan lap khusus antistatis.
(c)    Bahan Magnetik
ü Tape
Apabila sedang tdk dipakai tape digulunng kencang, jgn diletakan ditempat horizontal, tap simpanlah secara vertikal, suhu ruangan yang ideal adalah 200 C dgn kelembabannya 50%.
ü Disc
Suhu ruangan yg ideal utk menyimpan disc adalah 210 C, peyimpanannya jangan ditumpuk-tumpuk, simpanlah pada posisi vertikal, kemasan disc dpt terbuat dari plastik / kertas karton.
ü Plasatik
Simpanlah medium plastik dlm kantong pelindunng atau diantara lembaran kertas, membersihkannya dengan cara menyeka nya dengan kain antistatik.
2)        Pemeliharaan Alat-alat Penunjang
a)       Layar televise
Layar televisi harus dibersihkan secara reguler dengan lap kain yang terbuat dari bahan yang lembut dan tidak berdebu.
b)      Sekering (fuse)
Sekering yang digunakan adalah harus sekering yang cocok untuk setiap peralatan.
c)       Colokan (plug)
Yang penting diingat adalah memastikan bahwa kabel dan colokan sudah terpasang dengan baik dan benar
d)      Headphone dan Microphone
Headphone yang tersentuh telinga atau tangan dan microphone yang tersentuh mulut dapat dibersihkan dengan bahan pembersih desinfektan
e)       Kabel konektor
Simpanlah kabel konektor dalam keadaan rapi dan tergulung.
f)       Ligkungan perpustakaan
Jauhkan alat-alat bermagnit dari medium yang bahannya berasal dari magnet, lindungi semua medium dengan memberi penutup apabila sedang tidak digunakan, jadwalkan pembersihan media dan peralatannya secara reguler / berkala.



DAFTAR PUSTAKA


Azhar, Arsyad. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Nasution, 2008. Teknologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada Press
Uno, Hamzah B. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Waty, Ida Riana, http://idarianawaty.blogspot.com/2011/02/mediapembelajaran.html. Diunduh : 29 September 2012 pukul 20.00 WIB

[1] Hamzah B. Uno. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 50
[2] Nasution. 2008. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 2
[3] Arsad Azhar. 2008. Media Pembelajaran.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hal. 76
[4] Nasution. Op. Cit., Hal. 102
[5] Ibid,  hal. 104
[6] Yudhi Munadi. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada Press, hal. 175-178
[7] Ibid, hal. 169
[8] Ibid, hal.166
[9] Ida Riana Waty, http://idarianawaty.blogspot.com/2011/02/media-pembelajaran.html. Diunduh : 29 September 2012 pukul 20.00 WIB