Powered By Blogger

Senin, 23 April 2012

Sains Lanjutan


BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Benda tampak karena memiliki wujud. Benda juga dapat dilihat dan dirasakan keberadaannya.  Menurut sifatnya benda dapat dikelompokkan menjadi benda padat, benda cair dan benda gas. Ke tiga sifat benda tersebut sangat dekat dengan kita, karena hampir setiap saat kita menggunakan benda cair, benda padat ataupun benda cair untuk mencukupi dan menunjang keberlangsungan hidup kita sehari-hari.
Benda-benda tersebut mengalami perubahan wujud. Perubahan wujud yang dipelajari disini adalah perubahan wujud benda terbagi atas 2 macam, perubahan wujud benda yang dapat bolak-balik Beberapa peristiwa perubahan wujud benda, antara lain, mencair (melebur), membeku, menguap, mengembun, dan menyublim. Sedangkan perubahan wujud benda yang tidak bisa balik contohnya Pembakaran, Pembusukan dan pemasakan.
Karena materi perubahan wujud benda ini sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu makalah ini akan sedikit membahas materi tentang Perubahan Wujud Benda.
B.       Rumusan Masalah
1.    Sebutkan sifat-sifat dari benda?
2.    Sebutkan macam-macam perubahan wujud benda, beserta contohnya ?
3.    Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi Perubahan wujud benda?
4.    Apa yang di maksud dengan Evaporasi, Kondensasi dan Prestipasi?
C.      Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui sifat-sifat dari benda.
2.    Untuk mengetahui macam-macam perubahan wujud benda, beserta contohnya .
3.    Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Perubahan wujud benda.
4.    Untuk mengetahui Apa yang di maksud dengan Evaporasi, Kondensasi dan Prestipasi.






BAB II
PERUBAHAN WUJUD BENDA &
EVAPORASI, KONDENSASI DAN PRESIPITASI


A.      Sifat Benda

Coba kamu perhatikan pensil, sebotol sirup, dan sebuah balon berisi udara. Pensil, sirup dalam botol, dan udara dalam balon adalah contoh benda yang berbeda sifat. Pensil merupakan benda padat, sirup merupakan benda cair, dan udara dalam botol merupakan benda gas.
Di kelas 3, kamu telah mempelajari sifat-sifat benda padat dan benda cair. Masih ingatkah kamu, jika tidak coba kamu buka lagi buku  tersebut. Benda padat umumnya keras bila dipegang. Apakah perbedaannya dengan benda cair? Perhatikan segelas air sirup! Sentuhlah dengan ujung jari tanganmu! Keras atau tidak? Bagaimana dengan benda berwujud gas? Perhatikan balon yang berisi udara! Lepaskan ikatan di mulut balon dan dekatkan telapak tanganmu di mulut balon tersebut! Terasakah udara yang keluar dari dalam balon? Terlihatkah olehmu udara yang keluar itu? Tidak bukan? Sekarang kita akan mengidentifikasikan wujud benda. Berdasarkan wujudnya, benda dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu[1] benda padat, benda cair, dan gas.

1.        Benda Padat

Adakah  meja, lemari, papan tulis, dan kursi di kelasmu? Adakah pensil, buku, dan penggaris di mejamu? Termasuk benda apakah semua itu? Bagaimana sifat benda tersebut? Benda-benda yang telah disebutkan di atas termasuk benda padat. Sekarang, kita akan belajar tentang sifat-sifat benda padat. Sifat ini dimiliki semua benda padat.
Lakukan kegiatan berikut!
1.    Bentuk dan volumenya tetap
Benda padat mempunyai bentuk dan volume yang tetap, contohnya sebuah gelas diambil dari meja makan kemudian dipindahkan kedalam kardus, bagaimanakah bentuk dan volumenya.bentuk dan volume dari gelas tetap.
2.    Mempunyai berat
       Sama seperti zat cair tadi benda padat juga memiliki berat, contohnya sekarung beras akan ditimbang maka akan terlihat berapa berat dari sekarung beras.berarti benda pada mempunyai berat.
3.    Bisa berubah wujud menjadi cair dan gas
Benda padat bisa berubah menjadi cair apabila terjadi proses peleburan atau melebur contohnya es batu mencair karena suhu yang panas, seadngkan untuk benda padat berubah menjadi gas apabila terjadi proses penyubliman atau menyublim, contohnya kapur barus yang ditaruh didalam almari lama kelamaan akan habis kapur barusnya.

2.        Benda Cair

Perhatikan lingkungan di sekitarmu! Adakah air? Termasuk benda apakah air? Ibumu di rumah menggoreng dengan apa? Termasuk benda apakah minyak goreng itu? Air dan minyak termasuk benda cair.
Coba sebutkan contoh benda cair lainnya! Perhatikan minyak goreng yang digunakan ayah atau  ibu mu  memasak. Saat di dalam botol, minyak goreng bentuknya seperti botol. Saat di dalam wajan, minyak goreng bentuknya seperti wajan. Begitu juga saat kamu menyiram tanaman. air berubah bentuknya menyesuaikan wadahnya.
Bagaimanakah sifat benda cair itu? Sifat-sifat benda cair[2], antara lain:
1.    Bentuk berubah sesuai tempatnya
Bentuk zat cair akan berubah sesuai dengan tempat atau wadahnya., contohnya bila air ditaruh didalam gelas maka bentuk air akan menyerupai gelas, air dimasukan dalam galon maka bentuk air akan menyerupai galon.
2.    Volumenya tetap
Volumenya air tetap, maksudnya bila kita menaruh air dibotol dan memindahkan air tersebut kedalam gelas maka volumenya akan tetap dalam artian volume sebelum di pindah dan sesudah dipindah akan sama.

3.    Mempunyai berat
Air memiliki berat. Contohnya jika kita mengisi 2 ember dimana yang satu penuh dengan air dan satunya lagi kosong, maka berat air yang penuh akan terasa berat sedangkan untuk ember yang kosong akan terasa ringan.jadi secara kesimpulan air mempunyai berat
4.    Bisa Berubah wujud menjadi padat dan gas
Air bisa berubah wujud menjadi padat apabila air dibekukan contohnya air dimasukan dalam lemari es, sedangkan air akan berubah meanjadi gas apabila air diuapkan contohnya memasak air dengan  panci.

3.        Benda Gas


Berbeda dengan benda padat dan cair, benda gas lebih sulit untuk diamati. Kalau kamu meniup balon, apakah yang kamu masukkan ke dalam balon? Benda yang kamu masukkan ke dalam balon adalah udara. Apakah udara dapat kita rasakan? Meskipun udara tidak dapat kita lihat, keberadaannya dapat kita rasakan. Hal ini terbukti saat kita berada di dekat balon yang terbuka. Kita dapat merasakan hembusan udara keluar dari mulut balon. Benda yang tidak dapat kita lihat, tetapi dapat kita rasakan itu disebut benda gas.
Benda gas biasanya tidak berwarna, ada yang berbau, dan ada yang tidak berbau. Sifat-sifat benda gas[3], antara lain, bentuknya tidak tetap karena selalu mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya dan menekas ke segala arah.
1.    Bentuknya berubah
Benda gas bentuk dan volume akan selalu berubah-ubah sesuai dengan tempatnya, contohnya ketika ban mobil kempes kemudian kita mempompanya maka ban akan terisi penuh dengan udara.
2.    Dapat mengisi semua ruangan
Benda gas dapat mengisi semua ruangan contohnya ketika kita menyemprotkan gas didalam ruangan maka gas akan mengisi semua ruangan itu
3.    Memiliki tekanan
Memilik tekanan, contohnya ketika kita meniup balon terus-menerus maka lama-lama balon itu akan meletus karena gas didalam balon gas menekan sehingga balon meletus. Masih ingatkah percobaan menggunakan gelas yang diisi air lalu bagian atas gelas ditutup kertas atau karton, maka apabila gelas dibalik tidak akan tumpah airnya dikarenakan tekanan juga
4.    Mempunyai berat
Gas memiliki berat.Contohnya ketika kita meniup dua balon sama besar kemudian balon diikat pada sebuah beban maka keadaan balon sekarang sudah seimbang, sekarang salah satu balon di tusuk dengan jarum, maka akan tampak balon yang kempes kedudukanya akan lebih rendah daripada dengan balon yang penuh.
B.       Perubahan Wujud Benda
Benda dapat mengalami perubahan karena pemanasan, pendinginan, pembakaran, pembusukan, dan perkaratan. Perubahan benda tersebut meliputi perubahan, warna, bentuk, kelenturan, kekuatan, dan bau. Perubahan wujud pada benda dikelompokkan menjadi dua, yaitu peubahan wujud yang dapat dibalik dan perubahan wujud yang tidak dapat dibalik[4].
1.        Perubahan Wujud Benda yang Dapat Balik
Pada perubahan wujud yang dapat balik, benda yang mengalami perubahan dapat kembali ke bentuk semula. Salah satu contohnya adalah perubahan pada air. Air jika didinginkan akan menjadi es. Es ini apabila dipanaskan akan kembali menjadi air. Dalam hal ini perubahan air merupakan perubahan wujud yang dapat balik. Perhatikan diagram berikut !
AIR
Pemanasan
Pendinginan
ES
 





Selain contoh diatas ada cotoh lainnya juga yang melalui proses pemanasan dan pendinginan. Contohnya :
a.       Gula dan garam yang didihkan dengan air akan menjadi butir kristal. Setelah didinginkan beberapa saat, butir-butir tersebut akan berubah wujud menjadi kristal.
b.      Pada pengecoran logam terjadi perubahan wujud sementara. Lempengan besi yang akan dicetak terlebih dahulu dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi sehingga melebur. Cairan besi ini kemudian dituangkan pada cetakan yang diinginkan lalu di dinginkan . pada proses pengelasan logam juga terjadi perubahan wujud sementara, yaitu kawat las setelah dipanasi akan melebur dan membeku kembali setelah dingin.

2.        Perubahan Wujud Benda yang Tidak Dapat Balik
Sebagian besar benda yang mengalami perubahan wujud tidak dapat kembali ke bentuk atau wujud semula. Apabila kertas dibakar maka kertas menjadi serpihan abu yang berwarna hitam. Serpihan abu yang berwarna hitam ini tidak dapat kembali menjadi kertas.
 Perubahan wujud kertas merupkan contoh perubahan wujud benda yang tidak dapat balik. Selain itu, perubahan beras menjadi nasi yang kita makan sehari-hari juga merupakan peubahan wujud benda yang tidak dapat dibalik. Hal ini disebabkan karena setelah beras di masak menjadi nasi, nasi tersebut tidak dapat kembali menjadi beras dengan cara apapun juga. Perhatiakan diagram berikut !
KERTAS
Pembakaran
ABU
 




Selain contoh diatas ada juga contoh perubahan benda yang tidak dapat balik lagi,  Berikut contohnya:
a.         Pembusukan Buah-buahan
       Apakah kamu suka makan buah ? buah apa yang sering kamu makan? Misalnya jeruk, bagaimana wujudnya?  Apakah masih terlihat segar? Jika buah jeruk tidak dimakan beberapa hari itu mengalami pembusukan. Wujudnya menjadi rusak (berubah warna, berair, serta lunak dan berbau tidak sedap)
       Pembusukan dapat terjadi di tumbuhan dan hewan yang sudah mati yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Jamur ini kadang tumbuh pada buah yang terlalu masak. Jadi pada peristiwa pembusukan  terjadi perubahan wujud benda yang tidak dapat bolak balik karena buah yang mengalami pembusukan tidak dapat mengubah wujudnya menjadi buah yang masih segar seperti semula.
b.        Pemasakan
Selain peristiwa pembakaran dan pembusukan, pemasakan juga termasuk perubahan wujud benda yang tidak dapat bolak-balik. Peristiwa pemasakan yang mudah diamati adalah proses pada beras yang dimasak.

C.      Berbagai Contoh Perubahan Wujud Benda

Kita telah mengenal benda padat, cair, dan gas. Benda-benda tersebut mengalami perubahan wujud. Perubahan wujud benda sendiri memiliki 2 macam yaitu perubahan wujud benda yang dapat bolak-balik dan yang tidak bisa balik.
Berikut Beberapa peristiwa perubahan wujud benda yang dapat bolak-balik , antara lain, mencair (melebur), membeku, menguap, mengembun, dan menyublim[5].


1.        Mencair (Melebur)

Pernahkan kamu minum es sirup atau es teh? Coba perhatikan baik-baik! Mengapa es dalam sirup lamakelamaan berubah menjadi air? Pernahkah kamu memasak dengan menggunakan mentega? Mengapa mentega berubah menjadi cair saat berada di penggorengan? Es dan mentega berubah wujud dari padat menjadi cair karena adanya kenaikan suhu (panas). Peristiwa perubahan zat padat menjadi zat cair dinamakan mencair atau melebur.

2.        Membeku


Perubahan wujud benda cair menjadi benda padat disebut membeku. Es adalah wujud air dalam bentuk padat[6]. Air dapat membeku jika mengalami penurunan suhu yang sangat dingin. Puncak gunung yang tinggi selalu diselimuti oleh salju. Salju tersebut adalah uap air yang membeku. Apakah nama alat rumah tangga yang dapat mengubah air menjadi es? Dapatkah kamu membuat es?

3.        Menguap


Pernahkan kamu merebus air di dalam cerek (ketel)? Jika pernah, bagaimanakah jika air dalam cerek tersebut dipanaskan terus-menerus? Air dalam cerek (ketel) lama-kelamaan akan habis. Ke manakah uap air panas yang keluar dari mulut cerek (ketel) itu? Uap air panas yang keluar dari mulut cerek tersebut berada di udara, hanya saja mata kita tidak mampu untuk melihat titik-titik uap air yang berada di udara. Peristiwa berubahnya zat cair menjadi gas disebut penguapan. Penguapan terjadi jika ada kenaikan suhu yang besar. Ada empat cara untuk mempercepat terjadinya penguapan, yaitu[7] memanaskan, memperluas permukaan, meniupkan udara di atas permukaan, dan mengurangi tekanan di atas permukaan. Prinsip penguapan dapat digunakan sebagai dasar membuat mesin pendingin, seperti lemari es dan AC.

4.        Mengembun

Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud gas menjadi cair. Jadi, mengembun merupakan kebalikan dari menguap.
Pada waktu gas mengembun, gas melepaskan kalor. Pernahkan kamu membuat minuman dingin, seperti es teh atau es jeruk? Bila kamu amati, bagian luar gelas tempat kamu membuat es teh atau es jeruk menjadi basah. Mengapa? Karena uap air dalam udara yang menyentuh gelas mengembun. Hal ini disebabkan suhu gelas lebih rendah daripada suhu uap air di sekitar gelas.

5.        Menyublim

Menyublim  adalah peristiwa perubahan zat padat menjadi gas atau sebaliknya[8]. Untuk membedakannya, kamu bisa menggunakan istilah melenyap dan mengkristal. Melenyap adalah peristiwa perubahan wujud padat menjadi gas. Mengkristal adalah perubahan wujud gas menjadi padat. Contoh melenyap dan mengkristal adalah kapur barus ataupun kamfer.
Selain beberapa perubahan wujud benda yang telah dijelaskan , ada perubahan wujud benda lain yang disebut melarut dalam air dan pembakaran benda.
1.        Melarut Dalam Air
Perubahan wujud benda, dapat juga terjadi karena benda-benda tersebut bertemu dengan air. Peristiwa perubahan wujud benda yang melibatkan air ini kita kenal sebagai melarut dalam air. Yang dimaksud melarut dalam air adalah menyatunya benda-benda tertentu dengan air. Dalam peristiwa melarutnya benda dalam air terdapat dua zat yang berbeda yaitu.
a.       Zat Pelarut adalah benda yang menghancurkan atau melarutkan benda atau zat terlarut, dalam hal ini unsur pelarut adalah air.
b.      Zat terlarut adalah benda yang terpecah hancur dan menyatu di dalam benda cair.
Zat terlarut dapat berbentuk padat seperti gula dan tepung atau benda cair seperti susu kental manis dan sirup. Sementara zat pelarut umumnya berupa benda cair. Hasil percampuran zat terlarut dan zat pelarut menghasilkan zat baru yaitu larutan.
Ada beberpa keuntungan yang kita peroleh dari pelarutan zat-zat tersebut, di antaranya sebagai berikut :
a.       Kita dapat menikmati masakan yang lezat karena gula pasir, garam, kecap dan vetsin larut dalam air.
b.      Kita dapat membuat minuman yang segar karena sirup larut dalam air.
c.       Kita dapat melarutkan obat pembasmi kuman dengan air untuk membersihkan lantai.
2.        Pembakaran Benda
Pembakaran merupakan salah satu proses yang dapat mengubah wujud suatu benda. Hasil dari pembakaran ada yang menghasilkan benda jenis baru dan ada yang tidak menghasilkan benda jenis baru melainkan hanya mengubah bentuk saja[9].
Cobalah kamu bakar kertas! Bagaimanakah warna kertas yang terbakar? Pada pembakaran kertas, warna kertas berubah menjadi hitam dan wujud kertas akan hancur berubah menjadi abu. Peristiwa tersebut menghasilkan benda jenis baru yaitu abu.
D.      Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Wujud Benda
Faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya perubahan wujud benda adalah[10]:
·           Pemanasan
Benda padat akan berubah menjadi benda cair, benda cair dapat berubah menjadi benda gas.
·           Pendinginan
Benda cair akan berubah wujud menjadi benda padat, benda gas berubah wujud menjadi benda cair.
·           Suhu
Suhu atau temperatur yang sering berubah-ubah akan mempercepat terjadinya perubahan,apalagi jika perbedaan suhu cukup besar. Misalnya, batu yang sepanjang hari terkena panas matahari lalu turun hujan, maka batu tersebut akan pecah. Jika terkena panas benda akan memuai dan jika kena dingin benda akan menyusut. Pemuaian dan penyusutan setiap benda tidak sama. Ada yang merata dan serentak, dan ada pula yang tidak. Jika pemuaian atau penyusutan tidak merata, maka benda itu akan retak.
·           Kelembaban
Kelembapan juga dapat mempercepat perubahan. Tempat lembab merupakan tempat yang baik bagi tumbuhan cendawan atau jamur. Jadi, perkakas yang terbuat dari kayu dan disimpan di tempat lembab akan terserang jamur. Jamur yang tumbuh pada kayu, selain merusak warna dan penampilan, juga menyebabkan kayu menjadi lunak dan mudah lapuk. Tempat yang lembab juga tidak cocok untuk menyimpan perkakas dari besi, karena akan mudah berkarat.
·           Kadar garam dan keasaman
Daerah pantai atau daerah yang dekat dengan laut memiliki kadar garam yang cukup tinggi. Biasanya air laut juga merembes ke daratan sehingga mencemari mata air di sumur penduduk. Garam yang berada dalam air tanah menyebabkan perubahan pada benda yang terbuat dari logam, misalnya kerangka bangunan beton dan mobil akan mudah berkarat.
·           Bakteri pembusuk
Pernahkah kamu menjumpai sayur yang basi atau buah yang busuk? Menurutmu, apa sebabnya?
Di udara banyak beterbangan kuman yang bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada benda. Kuman itu ada yang terbawa oleh serangga, seperti lalat dan kecoa. Makanan yang dibiarkan terbuka tanpa tutup akan cepat menjabi basi dan membusuk. Buah yang berair, berdaging dan berkulit tipis misalnya pepaya, jambu, belimbing, dsb lebih cepat menjadi busuk dibandingkan yang berkulit tebal (jeruk bali, durian, semangka, manggis, dsb. Bahan makanan diawetkan dengan cara dipanaskan, didinginkan, diasinkan, dibuat manisan, pasteurisasi, dikeringkan, dll.

E.       Evaporasi,  Kondensasi & Presipitasi
1.        Evaporasi (Penguapan)
Hukum kekekalan energi berkata bahwa " Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, energi berubah dari bentuk satu kebentuk yang lainnya". Sehari-hari kita mengenal 3 bentuk zat disekitar kita, padat, cair, dan gas. Energi yang ada di alam ini berputar membentuk siklus melalui 3 bentuk ini. Evaporasi secara umum dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaitu:

(1) evaporasi yang berarti proses penguapan yang terjadi secara alami, dan


(2) evaporasi yang dimaknai dengan proses penguapan yang timbul akibat diberikan uap panas (steam) dalam suatu peralatan.
       Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan daripada liquid (cairan) dengan penambahan panas (Robert B. Long, 1995). Panas dapat disuplai dengan berbagai cara, diantaranya secara alami dan penambahan steam.
       Evaporasi didasarkan pada proses pendidihan secara intensif yaitu (1) pemberian panas ke dalam cairan, (2) pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap, (3) pemisahan uap dari cairan, dan (4) mengkondensasikan uapnya. Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih (Warren L. Mc Cabe, 1999).
       Penguapan atau evaporasi merupakan perubahan wujud zat dari cair menjadi uap. Penguapan bertujuan memisahkan pelarut (solven) dari larutan sehingga menghasilkan larutan yang lebih pekat[11].
       Proses evaporasi adalah proses berubahnya sebuah zat/substansi yakni zat cair menjadi zat gas atau uap air. Perubahan fase zat ini melibatkan sejumlah energi kalor dalam prosesnya. Energi ini dapat diperoleh dari Panas matahari (radiasi), dari atmosfer (konduksi), atau dari bumi itu sendiri (konduksi). Proses evaporasi ini merupakan salah satu tahap dalam proses terjadinya hujan.
       Manusia memanfaatkan proses evaporasi untuk berbagai kebutuhan. Misalnya proses pembuatan garam. Air laut dipanaskan, hingga molekul airnya menguap. Dengan menguapnya air, maka kandungan garam akan tertinggal sebagai endapan garam.
       Atau contoh lain adalah yang terjadi di tubuh kita, saat tubuh kita beraktifitas maka tubuh akan mengeluarkan panas yang akan membuat cairan dalam tubuh kita akan menguap/berevaporai. Namun karena suhu diluar tubuh lebih rendah dari suhu tubuh kita maka cairan tubuh kita tadi akan berubah lagi kebentuk cairan atau yang kita rasakan sebagai keringat.
2.        Kondensasi (Pengembunan)
       Kondensasi atau nama lainnya yang kita kenal dengan pengembunan adalah proses perubahan wujud zat dari zat gas menajdi zat cair. Perubahan fisika adalah perubahan zat yang bersifat sementara, seperti perubahan wujud, bentuk atau ukuran. Perubahan ini tidak menghasilkan zat baru. Pengembunan atau kondensasi merupakan proses perubahan zat yang melepaskan kalor/ panas. Kondensasi atau pengembunan ini merupakan lawan dari penguapan atau evaporasi yang melepaskan panas.
       Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan[12]. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu, tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat. Sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut kondenser. Kondenser umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi, dan banyak ukurannya dari yang dapat digenggam sampai yang sangat besar.
       Kondensasi uap menjadi cairan adalah lawan dari penguapan (evaporasi) dan merupakan proses eksothermik (melepas panas). Air yang terlihat di luar gelas air yang dingin di hari yang panas adalah kondensasi.
       Proses terjadinya pengembunan atau kondensasi ini adalah saat uap air di udara melalui permukaan yang lebih dingin dari titik embun uap air, maka uap air ini akan terkondensasi menjadi titik – titik air atau embun.
       Proses kondensasi ini dapat dijumpai di alam sekitar kita. Proses terbentuknya awan merupakan proses kondensasi. Uap air yang naik akibat sinar matahari akan terkondensasi di udara, hal ini dikarenakan udara di atas permukaan bumi lebih rendah dari titik embun uap air. Proses kondensasi inilah yang menyebabkan terjadinya awan.
Contoh kondensasi atau pengembunanh ini adalah :
1. Embun di pagi hari
2. Titik – titik air atau embun yang muncul di dinding gelas jika gelas diisi air dingin.
3.        Presipitasi
Presipitasi adalah curahan atau jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dan laut dalam bentuk yang berbeda, yaitu curah hujan di daerah tropis dan curah hujan serta salju di daerah beriklim sedang.
Presipitasi adalah peristiwa klimatik yang bersifat alamiah yaitu perubahan bentuk uap air di atmosfer menjadi curah hujan sebagai akibat proses kondensasi. Presipitasi merupakan factor utama yang mengendalikan proses daur hidrologi di suatu wilayah DAS ( merupakan elemen utama yang perlu diketahui medasari pemahaman tentang kelembaban tanah, proses resapan air tanah dan debit aliran ).
       Dalam meteorologi, presipitasi (juga dikenal sebagai satu kelas dalam hidrometeor, yang merupakan fenomena atmosferik) adalah setiap produk dari kondensasi uap air di atmosfer. Ia terjadi ketika atmosfer (yang merupakan suatu larutan gas raksasa) menjadi jenuh dan air kemudian terkondensasi dan keluar dari larutan tersebut (terpresipitasi). (1) Udara menjadi jenuh melalui dua proses, pendinginan atau penambahan uap air.
       Presipitasi yang mencapai permukaan bumi dapat menjadi beberapa bentuk, termasuk diantaranya hujan, hujan beku, hujan rintik, salju, sleet, and hujan es. Virga adalah presipitasi yang pada mulanya jatuh ke bumi tetapi menguap sebelum mencapai permukaannya.
       Presipitasi adalah salah satu komponen utama dalam siklus air, dan merupakan sumber utama air tawar di planet ini.Diperkirakan sekitar 505,000 km³ air jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398,000 km³ diantaranya jatuh di lautan. (2) Bila didasarkan pada luasan permukaan Bumi, presipitasi tahunan global adalah sekitar 1 m, dan presipitasi tahunan rata-rata di atas lautan sekitar 1.1 m.
       Presipitasi perlu diukur untuk mendapatkan data hujan yang sangat berguna bagi pernecanaan hidrologis, semisal perencanaan pembangunan bendung, dam, dan sebagainya. Salah satu alat ukurnya yang sederhana adalah sebagai berikut. yang ini merupakan alat ukur hujan harian.
       Pengukurannya dengan mendukur kedalaman air yang terkumpul dalam botol pengumpul di baigan tengah tersebut. Penempatan alat ukur hujan harus di tempat terbuka, harus dilindungi dari gangguan binatang dan manusia, selalu dijaga agar tetap bersih, data hujan yang terkumpul tiap harinya harus diukur dengan teratur pada jam yang sama tiap harinya (ini menyebabkan Indonesia sangat kekurangan data hujan, karena jarang ada orang yang mau secara rutin mengecek alat ukur hujan). Jarak minimal alat ukur hujan terhadap bangunan yang terdekat dengannya adalah sejauh empat kali tinggi bangunan terdekat tersebut.
4.        Proses terjadinya Evaporasi,  Kondensasi & Presipitasi


Ilustrasi Siklus Hidrologi Max Planck Institut for Meteorology
Dengan adanya penyinaran matahari, maka semua air yang ada dipermukaan bumi akan berubah wujud berupa gas/uap akibat panas matahari dan disebut dengan penguapan atau evaporasi dan transpirasi. Uap ini bergerak di atmosfer (udara) kemudian akibat perbedaan temperatur di atmosfer dari panas menjadi dingin maka air akan terbentuk akibat kondensasi dari uap menjadi cairan (from air to liquid state)[13].
Bila tempertur berada di bawah titik beku (freezing point) kristal-kristal es terbentuk. Tetesan air kecil (tiny droplet) umbuh oleh kondensasi dan berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara turbulen sampai pada kondisi yang cukup besar menjadi butir-butir air. Apabila jumlah butir sir sudah cukup banyak dan akibat berat sendiri (pengaruh gravitasi) butir-butir air itu akan turun ke bumi dan proses turunnya butiran air ini disebut dengan hujan atau presipitasi. Bila temperatur udara turun sampai dibawah 0º Celcius, maka butiran air akan berubah menjadi salju [Chow dkk., 1988].






BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

1.        Sifat-sifat dari benda yaitu ; Benda Padat, Benda Cair dan Benda Gas.
2.        Macam-macam Perubahan Wujud benda ;
a)    Perubahan Wujud Benda yang dapat bolak-balik yaitu mencair, membeku, menguap, mengembun, dan menyublim
b)    Perubahan Wujud Benda yang tidak dapat balik, yaitu melalui proses Pembakaran, Pembusukan dan Pemasakan.
3.        Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Wujud Benda
a)    Pemanasan
b)    Pendinginan
c)    Suhu
d)   Kelembaban
e)    Kadar garam dan keasaman
f)     Bakteri pembusuk
4.        Evaporasi, Kondensasi dan Presipitasi
a)    Evaporasi (Penguapan) merupakan perubahan wujud zat dari cair menjadi uap.
b)    Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan.
c)    Presipitasi adalah curahan atau jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dan laut dalam bentuk yang berbeda, yaitu curah hujan di daerah tropis dan curah hujan serta salju di daerah beriklim sedang.








DAFTAR PUSTAKA



Wie, Jay L. 2007. Exploring Creation With Physical Science 2nd Edition. USA : Apologia Educational Ministries, Inc.
Listiana, Lina,dkk. 2008. Learning Assistance Program For Islamic Schools (LAPIS) PGMI. Edisi Pertama Paket 11-20. Surabaya
Panut, dkk. 20008. Dunia IPA Kelas 4 SD Semester Pertama. Bogor : Ghalia Indonesia
Syarifudin,dkk. 2011. Cerdas Menghapal IPA. Tanggerang Selatan : Scientific






















 





[1] Syarifudin,ST. dkk,Cerdas Menghapal IPA SD Kelas 4,5 dan 6, (Tanggerang Selatan:Scientific Press, 2011),hlm. 118

[2] [2] Syarifudin,ST. dkk,Cerdas Menghapal IPA SD Kelas 4,5 dan 6, (Tanggerang Selatan:Scientific Press, 2011),hlm. 119
[3] [3] Syarifudin,ST. dkk,Cerdas Menghapal IPA SD Kelas 4,5 dan 6, (Tanggerang Selatan:Scientific Press, 2011),hlm. 119
[4] http://www.preceptorial.com/materi-ipa-sd-kelas-iv-semester-i-perubahan-wujud-benda/
[5] [5] Syarifudin,ST. dkk,Cerdas Menghapal IPA SD Kelas 4,5 dan 6, (Tanggerang Selatan:Scientific Press, 2011),hlm. 119
[6] [6] Syarifudin,ST. dkk,Cerdas Menghapal IPA SD Kelas 4,5 dan 6, (Tanggerang Selatan:Scientific Press, 2011),hlm. 119
[7] Panut.dkk, Dunia IPA Kelas 4 SD Semester Pertama, (Bogor : Ghalia Indonesia,2008),hlm 126
[8] Panut.dkk, Dunia IPA Kelas 4 SD Semester Pertama, (Bogor : Ghalia Indonesia,2008),hlm 127
[9] Panut.dkk, Dunia IPA Kelas 4 SD Semester Pertama, (Bogor : Ghalia Indonesia,2008),hlm 134
[10] Syarifudin,ST. dkk,Cerdas Menghapal IPA SD Kelas 4,5 dan 6, (Tanggerang Selatan:Scientific Press, 2011),hlm. 121
[11] Jay L.Wie.Exploring Creation With Physical Science 2nd Edition. (USA : Apologia Educational Ministries, 2007) hlm. 204
[12] Jay L.Wie.Exploring Creation With Physical Science 2nd Edition. (USA : Apologia Educational Ministries, 2007) hlm. 206
[13] Sumber: http://www.lablink.or.id/Hidro/Siklus/air-siklus.html